Simak Struktur Atap Pelana Serta Keuntungannya

Ada berbagai jenis struktur konstruksi atap bangunan berdasarkan model atau bentuknya. Contohnya seperti struktur atap pelana, atap datar, atap perisai, atap joglo, atap kubah, dan lain sebagainya.
Di antara berbagai tipe konstruksi tersebut, atap pelana atau gable roof adalah salah satu jenis struktur atap bangunan yang paling populer digunakan. Struktur ini ditandai dengan dua sisi miring yang bertemu di satu titik, didukung oleh dinding yang biasanya berbentuk segitiga.
Struktur tersebut dapat menciptakan ruang ekstra di bawah atap, sekaligus memberi berbagai keuntungan lainnya bagi suatu bangunan. Kenali apa itu atap pelana beserta keuntungannya melalui ulasan lengkap di artikel berikut.
Apa Itu Struktur Atap Pelana atau Gable Roof?
Struktur konstruksi atap pelana adalah jenis atap yang terdiri dari dua bidang miring dengan kemiringan yang sama. Bidang miring tersebut akan bertemu di tengah bangunan hingga membentuk sebuah puncak berbentuk segitiga.
Tipe struktur atap ini biasanya digunakan pada bangunan dengan bentuk persegi panjang, dan merupakan salah satu jenis atap yang paling umum digunakan di seluruh dunia. Bentuknya yang fleksibel juga dapat diaplikasikan dalam berbagai bentuk bangunan..
Baik itu rumah tinggal, gedung bertingkat, atau bangunan komersial lainnya banyak yang menggunakan roof gable sebagai model atapnya. Hal ini juga dipengaruhi oleh strukturnya yang dikenal kuat dan stabil dalam menahan beban.
Jenis-Jenis Model Atap Pelana
Setelah mengetahui apa itu atap pelana, kenali pula apa saja jenis-jenis modelnya yang biasa diterapkan dalam dunia arsitektur. Berikut beberapa di antaranya:
Pelana Silang (Cross Gable)
Tipe pelana silang atau cross gable ditandai dengan adanya dua atau lebih garis atap berbentuk pelana saling bersilangan atau berpotongan. Model ini sering digunakan pada bangunan besar, seperti gereja, bangunan sekolah, atau bangunan publik lainnya..
Pelana Bertingkat (Dutch Gable)
Terakhir, ada model pelana bertingkat atau dutch gable yang memiliki puncak atap yang terdapat kotak kecil pada bagian atasnya. Model ini sering digunakan pada rumah-rumah bergaya Eropa atau Belanda..
Pelana Depan (Front Gable)
Pelana depan adalah struktur atap pelana yang paling umum digunakan karena perancangan dan pemasangannya tidak rumit. Atap ini memiliki kemiringan yang sama pada kedua sisi, dan puncak atapnya berada pada sisi depan bangunan.
Pelana Kotak (Box/Square Gable)
Selanjutnya, pelana kotak adalah model atap pelana yang berbentuk segitiga memanjang dengan ekstensi yang menyambung. Model ini sering digunakan pada bangunan-bangunan modern, seperti gedung perkantoran atau bangunan komersil..
Pelana Kotak (Box/Square Gable)
Jika ditinjau dari berbagai aspek, model atap pelana memiliki berbagai keuntungan dan keunggulan yang membuatnya menjadi pilihan populer bagi para arsitek dan pemilik bangunan saat mendesain atap. Berikut ini adalah beberapa di antaranya:
Desain Menarik Secara Estetika
Salah satu keuntungan memakai tipe konstruksi atap pelana adalah desainnya yang menarik secara estetika. Bentuk segitiga yang simetris pada struktur atap pelana dapat memberikan tampilan yang elegan dan klasik pada bangunan. Selain itu, desain atap pelana juga sangat fleksibel dan dapat diaplikasikan pada berbagai jenis model bangunan, baik itu bangunan modern, klasik, tradisional, atau bahkan bangunan dengan desain unik yang lebih kompleks. .
Dapat Menahan Beban yang Berat
Karena strukturnya yang stabil, atap pelana mampu menahan beban yang berat akibat hujan badai, angin kencang, bahkan salju. Itu sebabnya, atap pelana cukup banyak digunakan di negara-negara dengan iklim dingin dan bermusim salju. Hal ini dipengaruhi oleh kemiringan atapnya yang cukup curam sehingga beban dapat langsung terlempar ke bawah tanah. Selain itu, atap pelana juga dapat dipasang dengan rangka atap yang kuat sehingga lebih mampu menahan beban yang berat.
Memiliki Sirkulasi Udara yang Baik
Selanjutnya, struktur atap pelana juga memungkinkan adanya sirkulasi udara yang baik di dalam bangunan. Karena kemiringan atap, udara panas yang terperangkap di dalam bangunan dapat naik ke atas dan keluar melalui ventilasi di puncak atap. Dengan begitu, suasana di dalam bangunan bisa menjadi lebih sejuk dan nyaman meskipun cuaca atau kondisi matahari sedang panas terik. Karena itu, tipe atap ini juga cocok digunakan di area tropis yang iklimnya panas.
Mendukung Pencahayaan Alami
Selain mendukung sirkulasi udara, atap pelana juga dapat mendukung pencahayaan alami di dalam bangunan. Apalagi pada sisi atap yang lebih tinggi, dapat ditempatkan jendela atap atau skylight untuk memungkinkan cahaya matahari masuk ke dalam. Dengan adanya pencahayaan alami, maka konsumsi energi listrik dapat dikurangi sehingga hunian menjadi lebih ramah lingkungan. Apabila konsumsi energinya berkurang, maka tagihan listrik juga bisa dikurangi.
Memiliki Sistem Drainase yang Efektif
Ciri khas dari atap pelana adalah bentuknya yang berupa segitiga dengan kemiringan yang cukup curam, sehingga memungkinkan air hujan dapat mengalir dengan lancar ke bawah tanah melalui sistem drainase khusus. Hal ini membuat atap pelana menjadi lebih efektif dalam menangani masalah genangan air dan bocor di dalam bangunan. Selain itu, sistem drainase tersebut juga membuat atap pelana cenderung lebih tahan lama dan awet hingga bertahun-tahun. .
Pemasangan dan Perawatannya Mudah
Keunggulan yang selanjutnya adalah prosedur pemasangan atap pelana yang cenderung lebih mudah. Hal ini karena desainnya yang sederhana dan fleksibel, sehingga memudahkan dalam proses pemasangan. Selain itu, perawatan atap pelana juga relatif mudah karena cukup mudah diakses. Tindak perawatannya juga cukup sederhana, misalnya seperti membersihkan daun-daun atau sampah yang menempel pada sela-sela atap. .
Dapat Dibuat dari Berbagai Jenis Material
Keunggulan struktur atap pelana yang terakhir yaitu dapat dibuat dari berbagai jenis material, mulai dari genteng tanah liat konvensional, atap seng atau logam, hingga material fiber semen. Artinya, Anda dapat menyesuaikan material atap dengan budget dan preferensi. Namun sebaiknya, pilihlah jenis material yang kokoh, ringan, aman, dan tahan lama seperti fiber semen. .
Jika tertarik membangun struktur atap tipe pelana dengan material fiber semen, solusinya adalah menggunakan produk atap dari Djabesmen. Seluruh produk atap Djabesmen dibuat melalui serangkaian proses yang terstandarisasi sesuai mutu SNI agar kualitasnya terjaga.
Dibandingkan material lainnya, jenis atap fiber semen dari Djabesmen memiliki lebih banyak keunggulan. Di antaranya yaitu tahan karat, tidak berisik saat diterpa hujan, kokoh dan mampu menahan beban berat, serta lebih awet dan tahan lama hingga berpuluh-puluh tahun.
Dengan bentuk yang bergelombang, aliran air hujan juga menjadi lebih lancar. Selain itu, bahan fiber semen juga mampu menyerap panas dari sinar matahari agar interior bangunan terasa lebih sejuk dan nyaman.
Jika tertarik, dapatkan informasi terbaru terkait Djabesmen di akun media sosial resmi kami di Instagram, Facebook, Tiktok & Youtube. Untuk membangun struktur atap pelana dengan atap fiber semen dari Djabesmen, Anda bisa menghubungi kami sekarang di sini.

3 Jenis Atap Rumah Terkuat yang Paling Diminati
3 Jenis Atap Rumah Terkuat yang Paling Diminati
Baca Selengkapnya arrow_right_alt

Kenali Ciri Atap Fiber Yang Kuat Untuk Rumah
Kenali Ciri Atap Fiber Yang Kuat Untuk Rumah
Baca Selengkapnya arrow_right_alt

Jenis-Jenis Plafon Rumah yang Wajib Anda Tahu!
Sebelum membeli, kenali dulu setiap jenis plafon rumah agar tidak salah pilih! Berikut penjelasan selengkapnya.
Baca Selengkapnya arrow_right_alt

Manfaat dari Plafon Rumah
Apa manfaat plafon rumah? Selain untuk estetika, plafon juga memiliki fungsi lain. Berikut fungsi plafon selengkapnya!
Baca Selengkapnya arrow_right_alt