Panduan Mengatur Ventilasi pada Atap untuk Udara Segar

Ventilasi pada atap merupakan jalur sirkulasi udara yang kerap dilupakan oleh khalayak. Khususnya pada rumah-rumah tua. Jika Anda berencana atau hendak merenovasi hunian agar memiliki sirkulasi udara yang baik, maka jangan lupakan tentang ventilasi di atap!

Terdapat beberapa informasi dasar mengenai ventilasi atap. Adapun di antaranya mulai dari panduan pengaturan sistem, tips optimalkan sirkulasi udara, berbagai jenis ventilasi atap, desain yang efektif, manfaat pertimbangan faktor lingkungan dan iklim, hingga manfaatnya bagi tubuh!

Panduan Efektif terkait Pengaturan Sistem Ventilasi pada Atap

Anda perlu tahu bahwa mengatur sistem ventilasi atap merupakan hal yang sebenarnya cukup mudah. Dengan bantuan profesional dan material yang berkualitas, Anda dapat mewujudkannya. Sebagai gambaran, berikut merupakan panduan efektif untuk mengatur sistem ventilasi atap:

• Menentukan Lokasi Strategis Ventilasi

Guna mendapatkan ventilasi yang mumpuni, maka Anda memerlukan sirkulasi udara yang teratur dan rapi. Adapun lokasi penempatannya strategis! Dengan begitu, udara yang masuk dan keluar bisa menjadi lancar.

Jika hunian Anda mempunyai area loteng, maka sangat disarankan untuk memperhitungkan dimensi panjang maupun lebarnya. Lantas, hasil dimensi loteng yang dikalikan dapat dibagi 300. Terkait besaran ventilasi, ia tergantung luas atap bangunan.

Setelah itu, posisikan ventilasi dengan jarak 40 cm di bawah puncak atap. Dari bawah, udara panas bun lekas berkumpul menuju titiknya. Perlu Anda ketahui, penempatan ventilasi di atap bisa disesuaikan menurut model atap rumah.

• Membuat Plafon Tinggi

Demi memperlancar sirkulasi udara, Anda dapat menciptakan plafon yang tinggi. Dengan langit yang tinggi tersebut, maka ruangan di dalam rumah dapat terasa lebih luas!

Tidak hanya itu, ketinggian plafon pun dapat mempengaruhi kesejukan hawa di dalam suatu ruangan. Sehingga, temperatur bagian interior dapat terasa semakin stabil lantaran udara tidak berdiam diri di satu titik tertentu saja.

• Menambahkan Rongga

Perlu Anda ketahui, atap hunian mampu menyerap lebih banyak suhu tinggi dari luar. Apalagi jika bangunannya mendapatkan cahaya matahari secara langsung. Terkait hal ini, Anda bisa memberi rongga pada atap sebagai ventilasi udara.

Selanjutnya, gunakan atap yang terbuat dari tanah liat. Dengan bahan ini, maka ruangan hunian bisa semakin sejuk. Tidak hanya demikian, warna genteng pun dapat menambahkan efek visual yang lebih estetik seiring berjalannya waktu.

Lalu, aplikasikan pula tiga model ventilasi atap dengan menyesuaikan kondisi lingkungan bangunan Anda. Sekali lagi, jangan lupa pula untuk menyesuaikan ukurannya.

• Mengaplikasikan Atap Skylight

Anda bisa mengandalkan langit-langit untuk memperlancar keluar-masuk udara di dalam hunian. Salah satunya yakni dengan menggunakan jendela skylight. 

Ini merupakan jendela yang tidak harus berupa kaca, tetapi juga dapat diterapkan modifikasi dan kustomisasi sebagai jendela yang bisa dibuka dan ditutup sesuai kebutuhan. Tidak hanya memberi udara sejuk, namun hunian dapat menjadi lebih cerah.

• Menambah Exhaust Fan

Anda dapat memasang exhaust fan sebagai ventilasi atap. Hal ini dapat menjadi solusi untuk mengefektifkan sirkulasi udara di dalam rumah Anda melalui percepatan keluar masuknya.

Exhaust fan bekerja melalui pengisapan udara yang tersedia di suatu ruangan, lalu membuangnya ke luar. Di waktu yang sama, ventilasi ini pun menarik udara segar dari luar, sehingga hawa di dalam hunian dapat menjadi semakin sejuk.

• Menambah HRV dan ERV

HRV (heat recovery ventilator) dan ERV (energy recovery ventilator) merupakan ventilasi mekanika. Keduanya memiliki sistem serupa, dengan fungsi yakni sebagai penyalur panas. 

Lebih jelas, HRV merupakan varian sistem ventilasi yang mengoptimalkan penjagaan mutu udara di dalam ruangan melalui pemulihan panas dari udara buangan. Sedangkan, ERV bekerja memulihkan kelembaban serta panas dari udara buangan.

Ventilasi HRV lebih kompatibel untuk hunian yang berada di lingkungan beriklim dingin dan membutuhkan pemanasan ruangan dalam durasi lama. Di lain sisi, ERV cocok untuk hunian yang berada di lingkungan beriklim panas dan sering membutuhkan AC.

Berbagai Jenis Ventilasi pada Atap untuk Dapatkan Sistem yang Tepat

Saat ini, setidaknya ventilasi atap terbagi menjadi 3 varian, yaitu evaporative cool towers, stack ventilation, dan cross ventilation. Di bawah ini merupakan informasi ringkas tentang jenis-jenis tersebut:

• Evaporative Cool Towers

Ventilasi atap jenis ini bekerja membuat udara bersifat kering dan panas dari luar agar menjadi dingin, kala memasuki bagian dalam bangunan memanfaatkan media air. Sistem ini menerapkan asas langsung penguapan pendinginan pasif.

• Stack Ventilation

Sistem ventilasi atap ini mengandalkan strategi pendinginan yang pasif. Adapun cara kerjanya yakni melalui pengambilan keuntungan stratifikasi temperatur. Adapun prinsip krusialnya yakni naiknya udara panas ke atas serta lingkungan sirkulasi udara.

• Cross Ventilation

Ventilasi silang bekerja memanfaatkan dua lubang yang saling berhadapan dan menyilang, sehingga keluar-masuk udara dapat bekerja efektif. Melalui ketercapaian ukuran lubang, hasilnya yakni penurunan suhu ruangan dan peningkatan kecepatan udara.

Pentingnya Mempertimbangkan Faktor Lingkungan dan Iklim kala Mengatur Ventilasi pada Atap

Pada pengaturan ventilasi atap, Anda sebaiknya melakukan pertimbangan pula terkait faktor lingkungan maupun iklim. Dengan begini, maka Anda bisa mendapatkan sistem ventilasi terbaik dan kualitas udara yang diinginkan!

Pertimbangan yang dapat Anda lakukan yakni menyesuaikan jenis ventilasi atap dengan lokasi hunian. Contohnya, jika Anda tinggal di Eropa, maka jenis ventilasi yang sesuai adalah stack ventilation. Jika Anda tinggal di Asia Tenggara, maka jenis terbaik adalah cross ventilation.

Tips Mengoptimalkan Sirkulasi Udara dengan Ventilasi Silang atau Ventilasi Bertekanan

Selain menerapkan panduan untuk mengatur ventilasi pada atap, Anda pun sebaiknya mengoptimalkan keluar-masuk udara lewat ventilasi silang. Ini merupakan suatu metode yang mengandalkan dua jalur bukaan di dalam satu ruang.

Sistem ini beroperasi dengan memanfaatkan ‘perbedaan’ antara tekanan rendah dan tinggi dari suatu aliran udara. Dengan ventilasi ini, udara segar dapat memasuki satu sisi serta mendorong kepengapan ke luar melalui sisi lainnya. Adapun, berikut tips menerapkan ventilasi silang: 

• Memastikan Hunian Cocok untuk Penerapan Metode Ventilasi Silang 

Kriteria umumnya yakni ukuran yang relatif sempit, lokasi berada di lingkungan rendah polusi udara (dan suara), posisi terbuka dan tidak terlalu masuk ke gang kecil, posisi menyilang terhadap arah angin, posisi terpapar cahaya matahari.

• Menerapkan Standar dan Ketentuan Penggunaan Ventilasi Silang

Anda bisa menerapkan ventilasi silang sesuai SNI, yakni luas bukaan kurang lebih 20% luas lantai ruangan, lubang ventilasi bangunan, misalnya jendela sebaiknya minimal 5% luas hunian tinggal dan 10% bagi pabrik, kantor, dan sejenisnya. 

• Menerapkan Ventilasi yang Saling Bersilangan

Seperti namanya, ventilasi silang diterapkan agar saling bersilangan. Misalnya yakni kiri-kanan atau atas-bawah. Tidak hanya itu, utamakan lubang keluar lebih ideal dengan menempatkannya di tas. Sebab, udara bersuhu tinggi umumnya lebih ringan.

Pentingnya Ventilasi yang Baik bagi Kesehatan dan Kenyamanan di Dalam Rumah

Ventilasi pada atap yang baik dapat menciptakan sirkulasi udara yang optimal. Hal ini akan berdampak positif bagi kesehatan dan kenyamanan Anda serta anggota keluarga di dalam hunian. Secara garis besar, berikut merupakan manfaat yang bisa diperoleh dari ventilasi bermutu:

• Memperoleh Udara Bebas Bahan Kimia

Ketika memasak, sudah pasti bahwa Anda menggunakan kompor. Perlu Anda tahu, alat satu ini mampu memproduksi nitrogen dioksida ketika bekerja. Adanya ventilasi yang baik di dapur mampu mengeluarkan gas ini dan menggantinya dengan udara segar.

• Meminimalisir Aroma Tidak Sedap dari Hewan Peliharaan

Memiliki hewan peliharaan di dalam rumah memang menghibur, namun mereka juga bisa menyebabkan bau tidak sedap. Jika Anda menerapkan ventilasi berkualitas di ruangan-ruangan hunian, maka bau tidak sedap ini dapat teratasi.

• Mendapatkan Udara Bebas Asap Rokok

Anda perokok aktif atau pasif? Apapun itu, sudah menjadi rahasia umum jika asap rokok dapat menimbulkan dampak buruk pada kesehatan. Dengan ventilasi yang baik, Anda dapat menukar asap rokok dengan udara berkualitas!

• Meminimalisir Kelembaban Ruangan

Ruangan hunian yang terlampau lembab bisa menimbulkan pertumbuhan jamur pada bangunan dan masalah kesehatan! Maka demikian, adanya ventilasi berkualitas bisa mengatur kelembaban yang ideal sehingga Anda bisa menjadi lebih sehat!

Demikianlah informasi seputar panduan untuk mengatur ventilasi pada atap guna memeroleh udara segar, tentunya beserta pembahasan yang sejalan. Anda dapat berkonsultasi dengan profesional untuk memperoleh ventilasi yang baik! Lalu menggunakan atap dari Djabesmen!